Emas dalam kantong-kantong
Bertumpuk tiap pergantian waktu
Tak berkurang karena tak dibuang
Disimpan mungkin tuk nanti mati
Si Otong datang meminta belas kasih
Tuan pemilik tak jua bermurah hati
Walau tamunya tak makan berhari-hari
Ia tak peduli, hartanya untuk nanti
Emas dalam kantong-kantong
Tuan pemilik hanya membelai dan memoles
Diluar, si Otong kurus dengan perut kosong
Meminta sedikit gulai dan roti oles
Kotak tinggalnya telah cukup besar
Emasnya mulai mendesak keluar
Ditutup dengan temberang agar tak tersebar
Lalu tutup mata tak peduli diluar siapa?
Emas dalam kantong-kantong
Tuan pemilik mulai gusar dan risau
Kemana melangkah ada orang
Emas miliknya mulai berkurang
Tuan pemilik mulai kacau
Ia tuduh si ‘hitam’ mencuri
Sebab hanya dia yang selalu mengikuti
Di kantor, di mall, di kamar, bahkan saat mandi
Emas dalam kantong-kantong
Tuan pemilik tak sadar diri
Ia menuduh dan memaki bayangan sendiri
Keluarga bersedih, tuan mati gila sendiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar