Berlari di atas puing-puing
Mereka berteriak dan saling memaki
Taman hati menjadi kuburan mati
Bunga kantil semerbak mewangi
Sudut sana yang lain menggerutu
Saling tuduh, karena kau ia berselingkuh!
“bukan…bukan…aku”
Kayu dan batu terbang seribu
Mereka mengumpat
Hatinya tergurat dan yang lainnya patah
Tak lagi memerah, hitam jadi arang
Gelapnya menutup logika
Tak ada lagi kesenjangan
Semua sama rata
Tiada yang berdiri tegak maupun duduk di atas tahta
Disepanjang langkahan
Semua saling menghancurkan
Penguasa putus asa
Tak ada lagi percaya
Kata-kata tiada guna
Ia ikut menghancur jua
Aku luka!
Hidupku tiada guna!
Terlontar semua kata penanda pisah
Tiada yang melerai, biarkan saja…
Setelah tiada lagi yang tersisa
Hancur negeri porak-poranda
Pemilik hati yang patah melelah
Ini semua sebab CINTA
Sayu memandangi semua
Di bumi pria saja yang yang ada
Para wanita terbahak memandang dari langit sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar